• Home
  • Twitter
  • Facebook
MENU

Catatan Penulis Jalanan

Menu
Catatan Penulis Jalanan Coretan Aku : Penggil Saya Imam Faruq

Aku : Penggil Saya Imam Faruq

Coretan
Saya dilahirkan pada tanggal 13 Februari 1991, setidaknya itu yang tercatat dalam akta kelahiran saya. Anak ke empat dari empat bersaudara, namun kakak pertama dan ketiga sudah meninggal dan saya bisa dibilang anak ke dua dari dua bersaudara.
Saya lahir dari keluarga Muslim yang taat, dogma agama sudah saya terima sejak kecil, dosa ini itu selalu ibu bicarakan bahkan hingga kini, saat saya lalai mengerjakan perintah agama maka ibu akan dengan semangat memberikan dalil ini itu. Bapak adalah sosok yang tegas, ia diam dalam kemrahannya, Bapak selalu mengandalkan ibu untuk masalah menasehati saya.
Kami hidup dalam keluarga tani, di lereng Dieng kami mencari penghasilan dari menanam Kentang, Cabai, Tembakau, Wortel, dan jenis sayuran lain, setidaknya dari hasil itulah kami mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Saya tumbuh dan besar dalam kultur keluarga NU. Bapak hingga kini masih aktif sebagai anggota BANSER (Barisan Ansor Serbaguna) salah satu badan semi otonom ANSOR yang merupakan organisasi dibawah NU. Ibu juga sampai sekarang masih aktif sebagai anggota Muslimat NU. Semangat berorganisasi kedua orang tua itulah yang membuat saya juga aktif di Organisasi, saya aktif juga di IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) salah satu badan Otonom dibawah NU yang menguasai masalah Pelajar dan Santri NU. Saat ini saya aktif sebagai pengurus di Pimpinan Wilayah IPNU Provinsi Jawa Tengah.
Saya mempunyai hobi yang unik menurut teman saya, karena bagai petani pada umumnya hobi saya adalah tidak ada gunanya, yaitu membaca. Bagi mereka uang adalah segalanya, dan hobi tanpa menghasilkan uang adalah sia-sia. Tidak bagi saya, karena prinsip saya adalah membaca berarti mencari ilmu, dan mencari ilmu adalah kewajiban, dan dari situlah saya membaca, yaitu mencari ilmu melakukan kewajiban sebagai muslim.
Saya bercita-cita ingin menjadi seorang Kepala Desa. Sederhana saja, saya ingin memperjuangkan anak-anak yang putus sekolah, saya berfikir andai saya menjadi kepala desa saya akan membuat program beasiswa untuk anak-anak dari keluarga yang tidak mampu agar mereka bisa mengenyam pendidikan sampai perguruan tinggi, meskipun saya yakin itu tidak semudah angan saya. Saya tidak mau anak-anak merasakan apa yang saya rasakan ketika tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Saya lulusan Aliyah dan sampai sekarang belum bisa melanjutkan ke perguruan tinggi. Namun jangan semangat saya untuk belajar masih tinggi. Saya bertekad sebelum saya meninggal saya harus mendapatkan gelar sarjana, bukan semata karena gelar, tapi lebih kepada ilmu nya, agar kelak anak saya bisa mempunyai semangat mencari ilmu yang lebih dari saya.
Saya hanya satu dari sekian juta anak yang memimpikan Pendidikan yang layak di negeri ini, namun saya percaya bahwa jutaan anak di negeri ini masih punya semangat untuk mencari ilmu dengan caranya masing-masing.
Saya satu dari sekian juta anak yang kurang beruntung, saya anak negeri yang akan terus mencintai Indonesia dengan cara saya, panggil saya Imam Faruq karena saya masih mempertahankan semangat Belajar, panggil saya Imam Faruq karena saya akan terus berusaha mencapai cita-cita saya, dan panggil saya Imam Faruq karena saya Indonesia.
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn
Catatan Penulis Jalanan

Catatan Penulis Jalanan

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
0 Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Label

  • Cerpen
  • co
  • Coretan
  • Puisi
  • Resensi

Popular

  • Salamku Padaku Dimasa yang Akan Datang
    Kepada H. Muhammad Imam Farouq dimanapun engkau berada, si tempat terbaik di dunia ini yang telah dipilih Allah untukmu. Assalamual...
  • Karena Saya Lelaki Butuh Pendamping Hidup
    Dahulu saya pernah berpikir andai saya bisa menikah muda, punya keluarga bahagia san punya anak-anak yang lucubdi usia yang masih muda, mel...
  • Andai Aku Bisa Bertemu Dengannya
    Kalau saja bicara soal muslim dan ditanya siapa orang yang ingin saya temui tentu andai bisa saya ingin bertemu dengan Nabi Agung Muhammad,...
  • Hikmah Sebuah Kehilangan
    Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya kehilangan, bahkan anak kecil yang belum baligh akan merasakan kehilangan dan merasakan sed...
  • Sakit #Hari_24 #30HariBercerita
    Satu kali saya masuk rumah sakit. Dirawat beberapa hari dan rasanya sungguh tidak enak. Untungnya sakit yang saya derita bukan macam peny...
  • Meja #Hari_25 #30HariBercerita
    Saya punya ingatan yang begitu membekas tentang sebuah meja. Sewaktu SD saya mendapatkan meja dengan penuh coretan. Coretan itu ada yang ...
  • Celana Jeans #Hari_12 #30HariBercerita
    Begitu melihat orang dewasa memakai celana jeans rasanya sangat gagah dan keren. Begitulah masa kecil saya saat melihat mereka yang mengen...
  • Liburan #Hari_21 #30HariBercerita
    Kalau didunia ini ada orang yang tidak peduli dengan liburan ke luar kota itu adalah saya. Saya paling tidak peduli dengan yang namanya l...
  • Dunia Maya yang Begitu Nyata
    Dunia Maya yang Begitu Nyata
    kompasiana.com Sebagai warga Negara yang kini berprofesi sebagai Petani kentang di Lereng Dieng, kehidupan ini cukup membuatku bahagia....
  • Masjid #Hari_13 #30HariBercerita
    Rumah pertama saya sangat dekat dengan masjid, bahkan saking dekatnya ketika ada suara adzan akan sangat terdengar nyaring. Juga ketika a...

recent posts

Copyright © Catatan Penulis Jalanan All Right Reserved - Created by Rifqi