Begitu melihat orang dewasa memakai celana jeans rasanya sangat gagah dan keren. Begitulah masa kecil saya saat melihat mereka yang mengenakan celana jeans. Hingga saya berfikiran bahwa celana jeans hanya bisa dipakai oleh orang dewasa. Saat pikiran itu muncul saya selalu ingin menjadi orang dewasa biar bisa memakai celana jeans.
Saya kemudian banyak mengenal merek celana jeans yang biasa dipakai oleh orang-orang. Salah satunya adalah Levi's, kelak orang-orang akan lebih menyebut celana jeans dengan sebutan celana Levi's karena saking banyaknya orang-orang yang memakai celana jeans dengan merek tersebut. Selain merk itu ada merk Lea, Lois(yang dalam pengucapan bahasa Perancis Loa), dan merk lainnya.
Saat saya masih SD dan kakak saya kelas 1 MTs, bapak membelikan kakak saya celana jeans untuk kali pertama. Waktu itu saya benar-benar iri karena saya belum bisa memakai celana jeans. Sebenarnya saya juga sudah banyak dibelikan celana jeans untuk anak-anak, namun saya selalu menganggap bahwa itu bukan celana jeans.
Celana jeans yang saya miliki adalah model untuk anak-anak, yang seperti sekarang umum dipakai anak kecil. Dengan saku celana yang banyak dan juga lingkar pinggang ada kolornya, ditambah sabuk yang juga ada kolornya. Saya menganggap itu sama sekali tidak keren, tidak seperti yang dikenakan orang dewasa. Dengan lingkar pinggang tanpa kolor dan mereka menggunakan sabuk kulit yang sangat keren.
Saya memakai celana jeans untuk kali pertama saat saya memasuki kelas 1 SMP. Celana jeans berwarna biru dengan merk Levi's seperti kebanyakan orang menyebut. Dan alangkah bahagianya saya waktu itu, seolah menjadi dewasa dan merasa keren seperti Cowboys dalam film-film barat. Saya bahkan sering tidak mencuci celana jeans dalam waktu yang lama. Kebiasaan itu bahkan berlangsung sampai saya Aliyah, namun sekarang beberapa kali pakai saya punya kewajiban untuk mencuci celana jeans.
Seiring berjalannya waktu saya menganggap bahwa celana jeans sebenernya bukan simbol kedewasaan, sering saya merasa jijik saat melihat orang memakai celana jeans yang sudah kumal dan bolong-bolong. Entah itu sengaja atau tidak bagi saya hal tersebut mengurangi kesakralan saya akan imajinasi celana jeans dimasa saya kecil dulu.
Dimasa kini saya sangat nyaman memakai celana jeans dari pada celana bahan yang resmi, rasanya saya bisa menemukan identitas diri saya sendiri saat memakai celana jeans, berbeda saat saya memakai celana bahan, saya merasa menjadi orang lain. Saya ingat sebuah peribahasa jawa yang kurang lebih bunyinya "ajining diri dumumung ana ing lati, ajining raga ana ing busana", saya tidak tahu benar apa tidak, tapi memang dalam beberapa kesempatan orang lebih menghargai orang yang berpenampilan menarik, sering saya berpenampilan biasa ala kadarnya. Karena bagi saya adalah kenyamanan. Sama seperti mereka yang memakai celana jeans sobek-sobek. Ah kadang dunia terlalu sempit kalau dinilai dari busana, apalagi sebuah ingatan tentang celana jeans.
Wonosobo, 12 Januari 2019
1 Komentar
Celana atau pakaian seutuhnya itu identitas. Bagaimana cara kita menunjukan diri pada orang lain. Kita gak bisa pakai "identitas" orang lain. Begitu juga mereka gak bisa pakai "identitas" kita
Balas#YangMahaSalah "The Host"
#YangMahaSalah "The Host"