• Home
  • Twitter
  • Facebook
MENU

Catatan Penulis Jalanan

Menu
Catatan Penulis Jalanan Coretan Masjid #Hari_13 #30HariBercerita

Masjid #Hari_13 #30HariBercerita

Coretan

Rumah pertama saya sangat dekat dengan masjid, bahkan saking dekatnya ketika ada suara adzan akan sangat terdengar nyaring. Juga ketika ada acara hari besar Islam halaman depan rumah saya akan sangat ramai. Dimasa itu masjid menjadi tempat yang berkumpul para warga, juga tempat bermain anak-anak (bukan dihalaman masjid tapi didalam masjid). Kini masjid hanya menjadi simbol keagamaan belaka, masjid menjadi tempat ibadah belaka, masjid sebagai tempat pemersatu rasanya sudah hilang dari kesan seperti jaman dulu.

Masjid itu berwarna putih, dengan jendela kayu dan berjeruji besi berwarna hijau. Tidak ada kubah megah diatasnya hanya ada toa sebagai penanda bahwa itu adalah puncak masjid tersebut. Lantainya "master" begitu kata kami menyebutnya. Terdapat empat bagian, bagian depan yang agak luas, bagian dalam untuk jamaah shalat laki-laki, dan di kedua sisi sebelah kanan kiri ruang untuk jamaah laki-laki ada ruang untuk jamaah perempuan. tentunya ada serambi seperti umumnya masjid, serambi yang kira-kira hanya muat untuk satu shaf shalat dengan panjang kalau kurang lebih bisa untuk 20 jamaah shalat.

Ketika bulan suci Ramadhan tiba masjid menjadi tempat paling menyenangkan. Saat Maghrib tiba anak-anak akan berlarian meminta jajanan buka puasa, setelah itu baru anak-anak akan kerumahnya untuk buka bersama keluarga. Setelah shalat tarawih juga kegiatan itu berulang, yaitu ada kegiatan bernama Jaburan, tradisi yang masih bertahan hingga kini. Saat tarawih tiba anak-anak hanya akan ikut shalat tarawih beberapa rakaat, tentunya itu dengan main-main. Setelah itu mereka akan keluar berhamburan dan bermain petasan, tak jarang beberapa jamaah akan keluar dengan marah, namun itulah yang kami tunggu, semakin banyak orang yang marah semakin senang kami dan tawa kami akan begitu puas.

Masjid kami akan sangat ramai saat shalat Jum'at. Namun jangan tanyakan saat shalat fardhu lainnya. Hanya ada beberapa jamaah yang melaksanakan shalat pada waktu tersebut. Dan inilah fenomena yang sebenarnya sudah umum, bahkan menjadi keprihatinan bersama. Semakin ingat saja saya akan salah satu tanda-tanda hari akhir.

Masjid itu kini sudah direnovasi, dengan lantai berubin, dan dinding keramik pula, juga sudah punya menara masjid, dan toa yang dulu berada diatasnya, kini sudah bertengger di atas menara tersebut. Namun dengan direnovasinya masjid tersebut tetap tak membuat jamaah bertambah, bahkan jamaah semakin berkurang terutama di waktu jamaah shalat fardhu. Bahkan jarang sekali ada pemuda yang berada diantara shaf shalat tersebut. Mungkinkah ini juga tanda akhir zaman, dimana manusia gemar membangun masjid namun lalai untuk memakmurkannya.

Wonosobo, 13 Januari 2019

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Share on LinkedIn
Catatan Penulis Jalanan

Catatan Penulis Jalanan

Next
« Prev Post
Previous
Next Post »
0 Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Label

  • Cerpen
  • co
  • Coretan
  • Puisi
  • Resensi

Popular

  • Salamku Padaku Dimasa yang Akan Datang
    Kepada H. Muhammad Imam Farouq dimanapun engkau berada, si tempat terbaik di dunia ini yang telah dipilih Allah untukmu. Assalamual...
  • Karena Saya Lelaki Butuh Pendamping Hidup
    Dahulu saya pernah berpikir andai saya bisa menikah muda, punya keluarga bahagia san punya anak-anak yang lucubdi usia yang masih muda, mel...
  • Andai Aku Bisa Bertemu Dengannya
    Kalau saja bicara soal muslim dan ditanya siapa orang yang ingin saya temui tentu andai bisa saya ingin bertemu dengan Nabi Agung Muhammad,...
  • Hikmah Sebuah Kehilangan
    Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya kehilangan, bahkan anak kecil yang belum baligh akan merasakan kehilangan dan merasakan sed...
  • Sakit #Hari_24 #30HariBercerita
    Satu kali saya masuk rumah sakit. Dirawat beberapa hari dan rasanya sungguh tidak enak. Untungnya sakit yang saya derita bukan macam peny...
  • Meja #Hari_25 #30HariBercerita
    Saya punya ingatan yang begitu membekas tentang sebuah meja. Sewaktu SD saya mendapatkan meja dengan penuh coretan. Coretan itu ada yang ...
  • Celana Jeans #Hari_12 #30HariBercerita
    Begitu melihat orang dewasa memakai celana jeans rasanya sangat gagah dan keren. Begitulah masa kecil saya saat melihat mereka yang mengen...
  • Liburan #Hari_21 #30HariBercerita
    Kalau didunia ini ada orang yang tidak peduli dengan liburan ke luar kota itu adalah saya. Saya paling tidak peduli dengan yang namanya l...
  • Dunia Maya yang Begitu Nyata
    Dunia Maya yang Begitu Nyata
    kompasiana.com Sebagai warga Negara yang kini berprofesi sebagai Petani kentang di Lereng Dieng, kehidupan ini cukup membuatku bahagia....
  • Masjid #Hari_13 #30HariBercerita
    Rumah pertama saya sangat dekat dengan masjid, bahkan saking dekatnya ketika ada suara adzan akan sangat terdengar nyaring. Juga ketika a...

recent posts

Copyright © Catatan Penulis Jalanan All Right Reserved - Created by Rifqi