Dipelataran masjid saya dan teman-teman menyediakan ember masing-masing. Dan hampir semua melihat ke ember masing-masing, meskipun berisi air bukan itu yang kami lihat, namun peristiwa langka yang kami ketahui bernama Gerhana Matahari. Saya lupa tahun berapa persisnya gerhana itu terjadi seingat saya waktu itu saya masih diantara kelas satu atau dua SD.
Dahulu tidak ada informasi pasti kapan gerhana akan terjadi, tidak seperti jaman sekarang yang dengan internet peristiwa alam yang akan terjadi besok bisa diketahui satu hari sebelumnya atau bahkan jauh hari. Hari itu kami hanya tahu bahwa cahaya tak seterang biasanya. Para orang tua mengingatkan kami untuk jangan menengok langsung ke arah matahari, katanya mata kami bisa buta. Dan sebagai alternatifnya mereka menyarankan kami melihat melalui air atau dengan menggunakan kacamata hitam bagi yang punya.
Jelas tidak ada penjelasan ilmiah dari para orang tua kami terkait peristiwa alam tersebut, malah cerita berbau mistis yang kami dapatkan. Mungkin itu pulalah yang sebenarnya mempengaruhi pola pikir kami karena dari generasi ke generasi peristiwa itu tidak dijelaskan secara ilmiah namun lebih kepada penjelasan secara mistis. Ketika gerhana matahari terjadi katanya matahari sedang dimakan oleh sosok raksasa. Kami tentu takut mendengarkan itu, membayangkan betapa besarnya sosok buta yang mampu menelan matahari yang begitu besar.
Kemudian saya mengetahui bahwa gerhana bulan atau gerhana matahari itu kemunculannya bisa memakan waktu yang lama. Bahkan ada gerhana matahari total juga gerhana matahari sebagian. Tentu saat mengetahui itu saya sudah berada di kelas lima SD saat pelajaran IPA. Bahwasanya peristiwa alam tersebut bisa terjadi karena adanya gerak bumi mengelilingi matahari. Ternyata mengetahui itu membuat saya berfikir memang di dunia ini tidak ada makhluk bernama buta, berarti para raksasa hanya tokoh khayalan yang diciptakan oleh orang tua kita dengan tujuan untuk menakut-nakuti kita, alangkah polosnya saya waktu itu.
Peristiwa alam sampai sekarang banyak yang bisa dijelaskan oleh logika, namun tak jarang pula banyak peristiwa yang sampai sekarang masih menyimpan misteri bahkan tanda tanya besar yang tidak bisa dijelaskan dengan teori ataupun fakta ilmiah. Itu semua menjelaskan bahwa kita harus senantiasa berfikir untuk mencari jawaban, kalaupun memang tidak bisa difikirkan secara logika bisa jadi sebenarnya jawabannya adalah sebatas kita bisa dan mampu memahami persoalan tersebut. Bisa jadi sebenarnya akal atau logika tak lebih baik dari sesuatu yang bernama khayalan.
Wonosobo, 29 Januari 2019
0 Komentar