Aku terbangun dari mimpi yang menjeratku hampit disetiap malam semenjak aku mengenalmu. Entah kenapa kata-kata itu selalu terucap dari bibirku, entah hanya karena mimpi atau aku memang belum mampu mengatakanya dalam alam nyata.
Pagi itu aku memberanikan diriku untuk mengucapkan perasaanku yang sudah lama terpendam semenjak aku mengenalmu, "Aku mencintaimu, dan maukah kau menerima kekuranganku, dan maukah kau menjadi pendampingku" ucapku dengan kegugupan yang tak tergambarkan.
Ada hening sesaat setelah aku mengatakan itu, kau hanya memandangku dengan tatapan risih seolah aku adalah sampah yang tak layak untuk kau lihat lewat mata lentikmu, aku malau waktu itu rasa malu yang harus aku pendam sampai sekarang.
"Maaf kau bukan Rangga, aku hanya mencintai Rangga bukan dirimu". Langit seakan runtuh, laut bergelombang, petir menyambar, dan menenggelamkan aku. Kau masih ingat dengan tega kau mengucapkan itu, bahkan setelah itu kau langsung meninggalkanku dalam kesendirian, tanpa kau mau tau betapa hancurnya hatiku akan tingkahmu.
Aneh, kau menolah cintaku hanya karena aku bukan Rangga, bukan Nicholas Saputra kau menolaku seakan Rangga atau Nicolas Saputra akan mengejar cintamu, buka matamu Sandy buka matamu.
Kau lupa betapa angkuhnya Rangga ketika seorang Cinta atau Dian Sastro hendak menemuinya hanya untuk sekedar mengucapkan selamat atas Puisinya yang mendapat juara, betapa angkuhnya dia, apakah kau lupa, dan kau ingat Sandy Dian Sastro yang bahkan Pria di Negeri ini sepakat dia cantik, kau pernah mendengar sepuluh orang mengatakan kau cantik?
Apakah aku salah sudah mencintaimu, atau kau memang terlalu jatuh cinta dengan Rangga? itu pulakah yang membuatmu memilih jurusan sastra kerena kau begitu kagum akan pengetahuan Rangga tentang sastra, bahkan kau selalu saja membawa buku AKU Sjuman Djaya, tak tertarikah kau dengan Pramoedya, dengan Umar Kayam, Ahmad Tohari, atau Umberto Eco, Albert Camus? tolong hentikan kegilaanmu Sandy, ini bukan AADC ini Dunia Nyata.
Kau, kau lupa bahwa Rangga pergi meninggalkan Cinta, dan hanya meninggalkan Puisi?
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karena cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa denganya
Meninggaljan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku melihat karya surga
Dari mata seorang hawa
Ada apa dengan Cinta?
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama,
Untuk menanyakan cintanya
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu,
Itu Saja
Sandy, tak ingatkan kau betapa tragisnya akhir Kisah Cinta, ditinggalkan hanya untuk menunggu hingga jawaban tak kunjung di dapatkan, hanya teka-teki dalam bait bait puisi yang tak pasti, masihkah kau mencintai Rangga
Kenapa tak kau pecahkan saja gelasnya biar ramai!
Bosan aku denagn penat, dan enyah saja kau pekat
Kumohon Sandy hentikan tingkahmu, kumohon.
Hujan membangunkanku dari mimpi dalam mimpi, petir menyadarkanku akan mimpi yang tak pernah ku lalaui ini, aku tersadar Sandy hanyalah mimpi, begitupun diriku, bagkan Rangga dan juga Cinta hanyalah mimpi, aku kembali bertanya
Ada Apa Dengan Cinta?
pernah dimuat di Qureta.com

0 Komentar