Saya akan mencoba mengingat suatu kejadian yang barangkali saya sendiri malu mengingat hal itu, dan saya menyesal dulu pernah melakukan itu, bagi saya itu adalah kekonyolan yang membuat saya malu bukan hanya kepada orang di sekitar saya waktu itu, tapi juga malu sama diri saya sendiri.
Kejadian itu terjadi sekitar tahun 2007 saat saya baru awal masuk Madrasah Aliyah, saat SMP saya sekolah di SMP di Kecamatan saya, dan saat Aliyah saya meneruskan di kecamatan yang beda bisa dikatakan dekat dengan Kota, saat itu saya senang karena jadi bisa naik angkot jauh, maklum orang desa.
Saat awal masuk sekolah saya berangkat pagi sekali karena tidak mau telat, dan berharap angkot tidak terlalu penuh, namun ternyata saya salah bahwa ternyata angkutan penuh saya terpaksa harus berdiri karena tidak ada tempat duduk. Jarak desa saya dengan sekolah saya cukup jauh, kira-kira membutuhkan waktu tempuh 45 menit dengan menggunakan angkutan. Dan dari rumah saya ke sekolah jalanya turun nb karena saya kebetulan hidup di daerah lereng Dieng.
Saat di dalam angkutan saya berdiri, di samping saya ada dua kursi yang sudah diduduki oleh ibu-ibu dan di sebelahnya ada cewek SMA tetangga (itu terlihat dari tag name sekolahnya di lengan kirinya), cewek itu terlihat melamun menghadap jendela.
Dalam perjalanan seperti biasa angkatan menaikan penumpang, meskipun sudah penuh tapi banyak juga anak sekolah yang naik karena itu hari Senin mungkin takut telat jadi sesesak apapun mau tidak mau harus naik, dan tanpa diduga teman yang dulu satu SMP dengan saya naik, jadilah saya ada teman ngobrol.
Saya dan teman saya asyik ngobrol sampai ketawa ngakak nggak jelas, padahal waktu itu hampir semua penumpang diam saya juga bingung apakah yang duduk di samping mereka masing-masing bukan teman mereka atau kenal mereka tapi entahlah. Dibelakang saya tepat juga ada cewek SMA tapi saya tidak tau namanya karena sayalihat tidak ada namanya si seragam yang dipakai atau mungkin tertutup oleh jilbab yang dipakai.
Saya masih asyik ngobrol dengan teman saya saya masih ingat dulu saya dan teman saya bercerita tentang masa SMP kita yang bisa dibilang norak dan kita menertawakan itu sampai tawa kita keras sekali, dan disaat itulah cewek SMA tetangga yang duduk didekat jendela merasa terganggu dan tanpa ragu dia bilang kepada kita, "Kalau tertawa biasa aja nggak usah keras-keras, ganggu yang lain tau." Katanya dengan nada marah.
Saya yang merasa biasa aja nggak terima dengan ucapan dia, karena penumpang yang lain biasa saja nggak ada yang protes, saya nggak kalah sengit bilang ke dia dengan nada yang lebih sadis, "Terserah kita-kita lah mulut mulut kita kok situ yang sewot," kata saya ke dia.
Si cewek sudah tidak menanggapi, dan sayapun diberitahu teman saya untuk mengalah tidak usah dibuat panjang persoalan sepele kaya ini, mending kita diem aja atau bicara kita dipelankan. Penumpang waktu itu mengarahkan pandangannya kepada kami karena memang suara di bus selain suara bising mesin hanya kami yang berbicara. Akhirnya saya dan teman saya mengalah dan kami akhirnya diam dengan pikiran masing-masing.
Saat sampai di sebuah pasar Ibu yang duduk di samping saya tadi turun, dan kursinya kosong kursi yang ada di samping cewek judes tadi, sebagai laki-laki tentu saya tidak mau duduk karena di belakang saya ada cewek, dan akhirnya saya mempersilakan dia duduk.
Dan inilah kekonyolan yang terjadi, kekonyolan yang membuat saya malu sampai saat ini. Saat si cewek yang saya persilakan duduk tadi mau duduk mata saya tertuju pada sesuatu yang ada di kursi tadi sesuatu yang saya kenal dan semua orang tahu, yaitu selembar uang dengan nominal lima puluh ribu rupiah. Namun si cewek tidak melihat saya berfikir itu pasti uang milik Ibu yang tadi duduk disitu dan uang itu terjatuh.
Kebetulan bus belum berjalan dan si Ibu masih berada tak jauh dari bus yang saya tumpangi, saya bermaksud baik ingin mengembalikan uang itu kepada Ibu tadi. Dan tanpa pikir panjang tangan saya masuk kebawah bokong cewek SMA yang sudah duduk di kursi tadi, si cewek merasa kaget, bingung, jijik karena tak menyangka saya bakal merogoh sesuatu dibawah tempat duduknya, saya juga heran dengan tindakan saya waktu itu.
Yang bikin sial dan malu adalah setelah saya dengan tanpa rasa malu merogoh ke bawah bokong cewek SMA tadi dan mendapati barang yang saya cari dan ternyata itu adalah barang yang saya salah duga, ketika saya ambil ternyata uang itu berat karena nyangkut di tas cewek SMA judes tadi, karena ternyata uang itu adalah uang mainan, uang gantungan kunci cewe yang judes tadi.
Saat itu semua mata tertuju pada saya dan si cewek dengan kemenangan yang dimiliki berbicara dengan nada lantang, " Nggak pernah lihat kaya gini ya dasar ndeso!!!," saat itu saya merasa malu bercampur marah tapi tidak bisa berkata apa-apa, hanya rona wajah yang memerah yang harus saya tahan sebelum saya turun dari angkutan karena jarak pasar tadi dengan sekolah saya masih jauh.
Selama perjalanan setelah kejadian itu saya merasa waktu terlalu lama berputar dan seolah semua mata tertuju pada saya, saya malu saat si cewek SMA judes tadi mengatakan kalimat tadi, juga tawa beberapa anak laki-laki di jok belakang, saya malu pada diri saya sendiri, sudah saya tidak tahu diri berbicara keras di bus, merogoh bokong cewek sembarangan, dan ternyata benda yang saya cari adalah sebuah mainan aksesoris tas, itu adalah hal paling konyol dan paling memalukan yang sampai sekarang masih saya ingat dan bikin saya malu kalau mengingat.
Andai bisa saya ingin menghilangkan ingatan tentang peristiwa itu. Tapi tidak bisa karena kenangan apapun itu, entah menyedihkan, membahagiakan, atau apapun itu adalah bagian dari kehidupan kita.
0 Komentar