Namanya Muhammad Nurul Huda AlBarizi, ponakan tercinta. Kami memanggilnya Rizi, dia anak kedua dari dua bersaudara. Dari pertama lahir sampai sekarang hampir tiap hari dia selalu berada dirumah. Bersamaku dan Bapak Ibu. Kadang saya selalu merasa ada yang kurang hari-hariku kalau belum bisa lihat dia dan tingkahnya.
Di usianya yang sudah dua tahun lebih ada saja tingkah lakunya yang kadang membuat saya tertawa juga membuat saya kesal. Dia kadang mengeluarkan kalimat yang tidak bisa saya mengerti dan selalu marah kalau saya tidak bisa mengerti apa yang dikatakannya, mau gimana lagi wong saya juga tidak fasih berbahasa balita. Atau kadang dia selalu berpura-pura tidur dan saya harus berpura-pura untuk seolah-olah menganggap bahwasanya dia beneran tidur, namun saya harus berbuat seolah-olah saya mencarinya kalau saya diam saja maka dia akan ngambek dan menangis, hal yang mudah ditebak.
Saat dia sakit atau sedang tidak enak badan dia akan menjadi anak yang sangat pendiam, seperti umumnya anak-anak, namun saat melihat mainan keceriaannya akan pulih kembali. Begitulah dunia anak-anak. Apalagi kalau sudah ada gambar-gambar binatang, dengan riang dia akan menunjukkan nama-nama binatang yang sudah dia hafal. Kalau saya atau Bapak Ibu tidak memerhatikan apa yang dia katakan dia akan marah. Intinya saat dia menyebut nama binatang kita harus memujinya, sebagai tanda kita mengakui kepintarannya.
Saat Rizi bergaul dengan teman-teman seusianya yang kalau berbicara masih menggunakan bahasa balita dia akan menjadi anak paling nakal diantara mereka. Hingga tak jarang beberapa anak-anak yang sudah tau sifatnya akan langsung menyingkir bahkan baru melihatnya ada yang sudah lari. Hal yang paling ditakutkan oleh mereka adalah cakaran mautnya. Rizi entah mengapa sangat hobi sekali mencakar siapapun yang ada disekitarnya, tak peduli saya, ibunya, kakaknya, bapaknya, kakek neneknya, pokoknya semua orang yang ada disekitarnya kalau dia ingin nyakar ya udah nyakar tanpa permisi. Itulah yang membuat beberapa anak takut bermain dengan dia.
Rizi sebenarnya anak yang sangat aktif, dia selalu menanyakan apa ini apa itu yang dia belum hafal betul, apa yang sudah pernah saya katakan kadang akan ditanyakan lagi, namun saat dia sudah ingat dan suatu saat menjumpai benda tersebut dia akan senang sekali memamerkan ingatannya kepadaku. Lagi-lagi saya harus memujinya kalau tidak ingin dia bertingkah.
Dunia anak-anak adalah dunia paling indah, anak-anak akan berkembang dengan baik jika lingkungan disekitarnya baik. Juga cara mendidik anak akan sangat berpengaruh, karena meskipun tidak diajarkan secara langsung, anak punya kemampuan meniru tindakan yang dilakukan oleh orang disekitarnya, terlebih lingkungan keluarga. Makanya kalau berada disekitar anak-anak saya selalu menjaga tingkah laku saya juga perkataan saya, karena secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap perkembangan anak tersebut.
Rizi adalah dunia anak-anak dimana ia belum bisa merasakan apa itu nakal saat dia menjahili teman sebayanya. Juga belum paham apa hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan. Dunianya hanya sebatas makan, minum, senang-senang. Namun barangkali dunia anak-anak adalah dunia penuh misteri yang bahkan orang dewasa terlalu sempit untuk memahaminya.
Wonosobo, 18 Januari 2019
0 Komentar