Angkutan Umum
Banyak yang tidak percaya kalau saya tidak bisa mengendarai sepeda motor. Bahkan beberapa menganggapnya guyonan, namun orang-orang yang sudah kenal dekat dengan saya pasti sudah tidak peduli akan salah satu kekurangan saya itu.
Dalam beberapa kesempatan, saat saya akan bepergian tentunya. Maka alternatif yang bisa saya gunakan adalah angkutan umum. Dimana saya bisa mencapai tempat yang akan saya tuju. Bahkan saya sering bersyukur dengan adanya angkutan umum, karena dengannya jarak seolah tak menjadi halangan.
Namun tentu saja sama seperti hal yang berbau umum alias tidak pribadi. Angkutan umum justru memiliki banyak kekurangan, salah satu yang paling saya benci adalah, angkutan umum tidak bisa jalan sesuai kemauan sendiri (saya), beda dengan angkutan pribadi. Masalah yang satu ini sangat membuat saya kesal, terutama ketika saya sedang diburu waktu, terlebih jarak tempuh perjalanan masih sangat jauh.
Angkutan umum yang saya rasakan selama ini juga jauh dari rasa nyaman. Entah itu nyaman dalam pelayanan, ataupun keadaan. Pernah suatu ketika dalam perjalanan dari Semarang ke Jepara saya berdiri didalam bus yang saya tumpangi. Hampir kurang lebih dua jam saya berdiri berdesakan dengan penumpang lain, juga dengan pengapnya udara yang ada didalamnya. Saat itu saya benar-benar merasakan betapa tidak enaknya menggunakan angkutan umum.
Hal lain yang tidak saya suka adalah tarif angkutan yang tidak sesuai standar. Kadang saya berangkat dari kota A menuju kota B dengan ongkos sekian rupiah, namun besoknya dengan rute yang sama bisa berubah, dan inilah yang harus saya siapkan untuk mengantisipasi hal tersebut, yaitu selalu sedia uang yang lebih. Dan disinilah dilema yang saya rasakan saat akan menuju suatu tempat dan ketika itu keadaan keuangan saya juga sedang tidak baik. Dalam hati saya hanya bisa berdoa, semoga ada pengamen baik hati yang menyumbangkan hasil ngamennya kepada saya.
Angkutan umum, meskipun banyak kekurangan yang ada hingga kini, namun bagi saya juga telah menyumbangkan banyak jasa. Tak terhitung banyaknya kegiatan yang telah saya lakukan, tempat yang saya kunjungi, dan itu semua terbantu oleh sesuatu bernama angkutan umum. Terpujilah engkau wahai angkutan umum, bapak sopir, dan bapak kondektur, berkat engkau aku bisa menjelajah ke mana-mana.
Wonosobo, 7 Januari 2019
0 Komentar